
“…ada rekayasa yang digunakan ataupun direkayasa untuk memenangkan Sdr YUD bersama AND agar terpilih menjadi penyedia paket pekerjaan tersebut”
Nurul Ghufron
Wakil Ketua KPK
HMO, Wakil ketua KPK Nurul Ghufron menyampaikan kronologis penangkapan 6 pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada OTT di Kalimantan Selatan yang dilakukan penyidik KPK. Ghufron memberikan keterangan pers pada Selasa 9 Oktober 2024 di gedung KPK.
Dalam konfrensi pers tersebut Nurul Ghufron didampingi oleh Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dan Jubir KPK dan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, kemudian di belakang ke 3 nya telah berdiri 6 tersangka yang telah memakai Rompi jingga yang bertuliskan “Tahanan KPK”. Hal ini menandakan bahwa keenam orang tersebut telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK untuk menjalani proses hukum terkait dugaan tindak pidana korupsi.
Dalam keterangan persnya Ghufron mengatakan bahwa penangkapan ini terkait mengenai pengadaan barang dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) provinsi Kalimantan Selatan yang menggunakan APBD Provinsi Kalimantan Selatan tahun anggaran 2024. Pengadaan barang dan jasa tersebut dilakukan bukan melalui E Katalog.
Ghufron juga menjelaskan peran kepala dinasnya yaitu Sdr SOL dan Kabid Cipta Karya Sdr YUL yang telah melakukan floating pekerjaan sebelum proses pengadaan yang bukan melalui E-katalog
“bahwa terdapat beberapa paket pekerjaan tersebut, Dinas PUPR dalam hal ini kepala dinasnya yaitu Sdr SOL melalui Kabid Cipta Karya Sdr YUL melakukan floating pekerjaan sejumlah paket pekerjaan sebelum proses pengadaan bukan melalui E-katalog” terang Ghufron
Selanjutnya Ghufron menjelaskan dari penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik KPK diketahui ada 3 pekerjaan yang pelaksana dan pemenangnya adalah YUD dan AND, 3 pekerjaan tersebut meiputi:
- Pembangunan lapangan sepakbola dikawasan olahraga terintegrasi provinsi Kalsel dengan penyedia PBJ yaitu terpilih PT.WKM dengan nilai pekerjaan sebesar Rp. 23,248 milyar
- Pembanguan gedung samsat terpadu dengan penyedia terpilih yaitu PT. HIU dengan nilai pekerjaan Rp. 22,268 milyar
- Pembangunan kolam renang dikawasan olahraga terintegrasi provinsi Kalsel dengan penyedia terpilih yaitu CV. BBB degn nilai pekerjaan sebesar Rp. 9,178 milyar
“Diduga pengadaan 3 pembangunan tsb dilakukan atau diduga ada rekayasa yang digunakan ataupun direkayasa untuk memenangkan Sdr YUD bersama AND agar terpilih menjadi penyedia paket pekerjaan tersebut” kata Ghufron.
Kemudian Nurul Ghugron melanjutkan keterangannya bahwa ada rekayasa yang dilakukan para tersangka, rekayasa tersebut antara lain:
- Ada pembeocoran HPS (Harga Perkiraan Sendiri) tujuannya adalah agar perusahaan dapat mengetahui kualifikasi yang disyaratkan pada saat lelang, “artinya hpsnya dibocorkan dan kemudian juga tentang prasyarat kualifikasi perusahaan yang akan dinaikan lelang itu direkayasa’’ terang Ghufon
- Rekayasa dalam pemilihan E-katalog sehingga hanya perusahaan YUD dan AND
- Konsultan perencana terafiliasi dengan Sdr. YUD
- Pelaksanaan pekerjaan sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum kontrak ditandatangani
- rekayasan pemilihan e katalog agar hanya perusahaan YUD bersama AND yang dapat melakukan penawaran.
Pewarta: Muhammad AY
Copyright © HMO 2024